Apa itu La Nina?
La Nina biasa ditandai adanya suhu yang rendah pada samudera pasifik di sekitar ekuator, dibandingkan dengan El Nino yang ditadai dengan adanya suhu yang tinggi pada samudera pasifik di sekitar ekuator.
Berikut adalah gambar yang menunjukan suhu permukaan laut di samudera pasifik di sekitar ekuator (200 N – 200S, 1000E- 600W) dari kepulauan Indonesia dikiri dan amerika tengah dibagian kanan ketika terjadi fenomena La Nina, kondisi normal, dan Fenomena El Nino.
Keadaan La Nina Desember 1998
Keadaan Normal Desember 1993
Keadaan El Nino Desember 1997
Dari Gambar yang paling atas yang menggambarkan kondisi La Nina pada Desember 1998 dapat dilihat bahwa suhu permukaan laut di Pasifik timur lebih rendah dari biasanya dan melebar kearah barat lebih jaug daripada biasanya.
Kemudian pada gambar yang kedua kondisi normal desember 1993 menunjukan adanya suhu permukaan dingin yang biasa terjadi yang biasa disebut “Cold Tongue” di daerah pasifik timur (Area yang berwarna biru di sisi kanan gambar) dan Suhu permukaan hangat yang biasa terjadi yang disebut “Warm Pool” di daerah Pasifik barat.
Dan pada gambar yang paling bawah yang terjadi pada bulan desember 1997 menunjukan suhu permukaan laut hangat yang merata di sepanjang equator.
El Nino dan La Nina merupakan fase yang berlawanan dari fase siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dengan La Nina yang kadang disebut Fase Dingin dari Enso dan El Nino yang kadang disebut Fase hangat dari ENSO.
Proses terjadinya El Nino
1. Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal dari terjadinya fenomena El Nino adalah adanya peningkatan suhu permukaan air laut pada samudera pasifik bagian timur dan tengah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang menyebabkan peningkatan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada diatas perairan tersebut.
2. Pembentukan awan
Oleh karena peningkatan suhu permukaan air laut di samudera pasifik bagian tengah dan timur dan peningkatan suhu kelembaban atmosfer yang ada diatasnya akan mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan di daerah yang berada pada kawasan tersebut.
3. Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan, maka di bagian barat Samudera Pasifik akan mengalami peningkatan tekanan udara yang menyebabkan pertumbuhan awan diatas lautan timur Indonesia menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan di beberpa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang cukup signifikan.
Proses terjadinya El Nino diatas merupakan awal dari terjadinya fenomena La Nina, sehingga dapat dikatakan fenomena El Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi secara berturut-turut.
Proses terjadinya La Nina
La Nina merupakan fenomena yang merupakan dampak dari terjadinya fenomena El Nino. Secara umum, berikut adalah proses terjadinya fenomena La Nina:
2. Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Dengan adanya peningkatan kecepatan angin pasat timur yang bertiup di sepanjang samudera pasifik, menyebabkan massa air hangat yang terbawa ke arah samudera pasifik barat akan lebih banyak.
3. Terjadinya Upwelling
Massa air hangat yang terbawa ke samudera pasifik barat yang lebih banyak tersebut akan mengakibatakan massa air yang terdapat di samudera pasifik bagian timur akan bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang terbawa ke samudera yang telah terbawa ke samudera pasifik bagian barat tersebut.
Massa air hangat yang terbawa ke samudera pasifik bagian barat ini akan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.
Kondisi ini dinamakan kondisi upwelling. karena pengantian massa inilah yang menyebabkan penurunan suhu permukaan air laut di samudera pasifik bagian timur dibandingkan dengan kondisi normal.
Dampak Fenomena El Nino dan La Nina
Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Dampak dari penurunan curah hujan akibat dari fenomena El Nino adalah dapat menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia, dan meningkatkan terjadinya kebakaran hutan dan kabut asap yang dihasilkanya.
Sedangkan dampak yang dapat ditimbulkan dari peningkatan curah hujan adalah akan menimbulkan banjir dan tanah longsor karena hujan yang terus menerus terjadi.
NB : Sumber BPBD DKI Jakarta
La Nina biasa ditandai adanya suhu yang rendah pada samudera pasifik di sekitar ekuator, dibandingkan dengan El Nino yang ditadai dengan adanya suhu yang tinggi pada samudera pasifik di sekitar ekuator.
Berikut adalah gambar yang menunjukan suhu permukaan laut di samudera pasifik di sekitar ekuator (200 N – 200S, 1000E- 600W) dari kepulauan Indonesia dikiri dan amerika tengah dibagian kanan ketika terjadi fenomena La Nina, kondisi normal, dan Fenomena El Nino.
Keadaan La Nina Desember 1998
Keadaan Normal Desember 1993
Keadaan El Nino Desember 1997
Dari Gambar yang paling atas yang menggambarkan kondisi La Nina pada Desember 1998 dapat dilihat bahwa suhu permukaan laut di Pasifik timur lebih rendah dari biasanya dan melebar kearah barat lebih jaug daripada biasanya.
Kemudian pada gambar yang kedua kondisi normal desember 1993 menunjukan adanya suhu permukaan dingin yang biasa terjadi yang biasa disebut “Cold Tongue” di daerah pasifik timur (Area yang berwarna biru di sisi kanan gambar) dan Suhu permukaan hangat yang biasa terjadi yang disebut “Warm Pool” di daerah Pasifik barat.
Dan pada gambar yang paling bawah yang terjadi pada bulan desember 1997 menunjukan suhu permukaan laut hangat yang merata di sepanjang equator.
El Nino dan La Nina merupakan fase yang berlawanan dari fase siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dengan La Nina yang kadang disebut Fase Dingin dari Enso dan El Nino yang kadang disebut Fase hangat dari ENSO.
Proses terjadinya El Nino
1. Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal dari terjadinya fenomena El Nino adalah adanya peningkatan suhu permukaan air laut pada samudera pasifik bagian timur dan tengah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang menyebabkan peningkatan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada diatas perairan tersebut.
2. Pembentukan awan
Oleh karena peningkatan suhu permukaan air laut di samudera pasifik bagian tengah dan timur dan peningkatan suhu kelembaban atmosfer yang ada diatasnya akan mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan di daerah yang berada pada kawasan tersebut.
3. Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan, maka di bagian barat Samudera Pasifik akan mengalami peningkatan tekanan udara yang menyebabkan pertumbuhan awan diatas lautan timur Indonesia menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan di beberpa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang cukup signifikan.
Proses terjadinya El Nino diatas merupakan awal dari terjadinya fenomena La Nina, sehingga dapat dikatakan fenomena El Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi secara berturut-turut.
Proses terjadinya La Nina
La Nina merupakan fenomena yang merupakan dampak dari terjadinya fenomena El Nino. Secara umum, berikut adalah proses terjadinya fenomena La Nina:
- Peningkatan Kecepatan angin di sepanjang samudera pasifik.
2. Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Dengan adanya peningkatan kecepatan angin pasat timur yang bertiup di sepanjang samudera pasifik, menyebabkan massa air hangat yang terbawa ke arah samudera pasifik barat akan lebih banyak.
3. Terjadinya Upwelling
Massa air hangat yang terbawa ke samudera pasifik barat yang lebih banyak tersebut akan mengakibatakan massa air yang terdapat di samudera pasifik bagian timur akan bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang terbawa ke samudera yang telah terbawa ke samudera pasifik bagian barat tersebut.
Massa air hangat yang terbawa ke samudera pasifik bagian barat ini akan mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.
Kondisi ini dinamakan kondisi upwelling. karena pengantian massa inilah yang menyebabkan penurunan suhu permukaan air laut di samudera pasifik bagian timur dibandingkan dengan kondisi normal.
Dampak Fenomena El Nino dan La Nina
Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Dampak dari penurunan curah hujan akibat dari fenomena El Nino adalah dapat menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia, dan meningkatkan terjadinya kebakaran hutan dan kabut asap yang dihasilkanya.
Sedangkan dampak yang dapat ditimbulkan dari peningkatan curah hujan adalah akan menimbulkan banjir dan tanah longsor karena hujan yang terus menerus terjadi.
NB : Sumber BPBD DKI Jakarta