Selasa, 22 November 2016

*Komunikasi Radio Dalam Kebencanaan


Ø  Pendahuluan
Di dalam kehidupan kita tak pernah lepas dari telekomunikasi. Termasuk saat terjadi bencana,sehingga memudahkan mengakses laporan-laporan terkini yang terjadi di tempat kejadian. Itu membuat kita harus mengetahui cara dan system operasi telekomunikasi .
Dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 , tersirat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dengan tujuan memberikan perlidungan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat termasuk perlindungan terhadap bencana. Menyikapi hal tersebut, penetapan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana sebagai wujud perlindungan pemerintah kepada masyarakat dalam menghadapi bencana. BNPB sebagai coordinator penyelenggaraan Penanggulangan bencana tingkat pusat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk Tingkat Provinsi dan Kabupaten / Kota.
Institusi tersebut telah melaksanakan berbagai upaya untuk mengurangi dampak yang akan timbul akibat bencana.hal tersebut tidak mudah dikarenakan keragamaan dan keunikan wilayah Indonesia yang membuat upaya-upaya penyelenggaraan Penanggulangan Bencana membutuhkan beragam pendekatan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah dengan melakukan penguatan jariangan komunikasi dan informasi kebencanaan pasa Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi / Kabupaten /Kota Menggunakan Radio Komunikasi . Hal ini bertujuan agar pertukaran data dan informasi kebencanaan antara pusat dan daerah dapat dilakukan secara cepat, tepat dan terkoordinasi guna mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana secara efektif dan efisien.

Ø  Tujuan Pemahaman Komunikasi terhadap kebencanaan
1.       Terciptanya pemahaman yang sama antara BNPB,BPBD Provinsi / Kabupaten / Kota terkait komunikasi radio kebencanaan dalam melakukan koordinasi penanggulangan bencana ,serta pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan penanggulangan bencana.
2.       Terciptanya pertukaran data dan informasi kebencanaan secara cepat antara BNPB,BPBD provinsi/kabupaten/kota,serta pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan penanggulangan bencana.
Ø  Rangkuman
1.       Salah satu alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai pendukung proses penanggulangan bencana adalah dengan menggunakan komunikasi radio.
2.       Ada beberapa kendala dalam komunikasi di antaranya adalah:
A.      Kerusakan infra struktur akibat bencana,seperti ketiadaan fasilitas telepon,listrik,sinyal cellphone dapat melumpuhkan/memutuskan komunikasi pusat dengan On Scene maupun unsure pendukung.
B.      Beragam system dan alat kom yang existing
Ø  Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses dasar pada perpindahan informasi dan Radio adalah terminology khusus dimana sinyal yang dikirm harus dirubah menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat melalui jarak jauh.Jadi Komunikasi radio adalah telekomunikasi dengan menggunakan gelombang radio.Gelombang Radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik,dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik demodulasi (dinaikan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio dalam suatu Spektrum elektromagnetik,dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetic.
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu maksud,tujuan ataupun berita-berita kepada pihak-pihak lain dan mendapatkan respons/tanggapan sehingga pada masing-masing pihak mencapai pengertian yang maksimal.
Bentuk komunikasi tersebut dapat dilakukan secara lisan,tulisan,isyarat/tanda dan juga dapat menggunakan peralatan (Misalnya ; radio dengan informasi suara,data dan gambar ).Dalam suatu keadaan darurat (disaster) baik dalam skala kecil,menengah dan besar,unsure komunikasi adalah salah satu komponen (sub-system) yang berperan menentukan terhadap ;berhasil atau kurang berhasil,bahkan gagalnya suatu operasi penyelamatan (search and rescue) dan pengerahan bantuan penanganan serta penanggulangan terhadap kejadian musibah/bencana.
Komponen-komponen yang saling menunjang dalam suatu operasi/-pengerahan bantuan dimaksud ,adalah;
1.       Organisasi (Mission organization)
2.       Fasilitas
3.       Pelayanan gawat darurat (Emergency care)
4.       Komunikasi dan
5.       Dokumentasi
Merupakan tradisi dari Amatir Radio untuk membantu menyelenggarakan komunikasi darurat di daerah-daerah yang ditimpa musibah,dengan mengerahkan para Relawan Amatir radio yang bekerja dengan penuh kesungguhan dan tanpa pamrih.Dengan membawa peralatan komunikasi sendiri ,untuk membantu menyelamatkan jiwa manusia dan harta bendanya . Bantuan komunikasi darurat ini dilaksanakan sampai komunikasi normal ked an dari daerah tersebut dapat berfungsi kembali.
Ø  Fungsi Alat Komunikasi
1.       Sarana pengindera-dini (early warning system),agar musibah/bencana/marabahaya yang terprediksi/diperkirakan akan terjadi dapat dideteksi sejak awal,sehingga semua usaha pertolongan dan penyelamatan dapat dilakukan tepat waktu.
2.       Sarana Koordinasi antar semua institusi/instansi/organisasi/potensi yang terlibat operasi,agar menemukan cara yang tepat ,cepat,efektif dan efisien.
3.       Sarana untuk mengalirkan perintah , berita-berita dan berikut pengendalian terhadap semua unsure dan elemen yang terlibat dalam operasi/kegiatan pertolongan/penyelamatan.
4.       Sarana Bantuan administrasi dan Logistik

Ø  Tata cara Pengoperasian Radio Komunikasi
1.       Tidak melakukan tuning pada frekuensi yang sedang dipergunakan (tuning dapat dilakukan pada frekuensi yang berbeda beberapa kc dari frekuensi yang dituju)
2.       Agar selalu memberikan spasi diantara dua pembicaraan.
3.       Selalu memperhatikan agar pembicaraan tidak tumpang tindih.
4.       Agar selalu dapat membatasi diri untuk membicarakan hal-hal yang perlu dan ada relevansinya dengan kegiatan amatir radio.
5.       Agar tidak mempergunakan bahasa daerah atau bahasa sandi dan lain-lain yang tidak dimengerti secara umum.
6.       Pergunakanlah bahsa yang baik dan umum di pergunakan (bahasa Indonesia untuk local dan nasional ,serta bahasa inggris untuk internasional).
7.       Agar tidak menjelaskan hal-hal yang tidak perlu kalau tidak ditanyakan ( misalnya konfirmasi waktu,memberikan alamat kita,dan lain-lain).
8.       Agar selalu menyebutkan call sign anda untuk jangka waktu tertentu dan memberikan tanda akhir suatu pancaran (dengan kata Over/go ahead/ganti)
9.       Agar tidak mengomentari pembicaraan orang lain.
Ø  Kode Komunikasi Kebencanaan
Kode komunikasi kebencanaanpada komunikasi antar operator radio ,terdapat beberapa kode yang digunakan untuk menyingkat perkataan agar memudahkan dalam berkomunikasi,diantaranya adalah kode 11 , kode 10, kode Z dan Kode Q.
Kode 11 digunakan sebagai kode dalam komunikasi kebencanaan dan operator BNPB dan BPBD wajib menguasi kode tersebut .Sedangkan untuk kode 10,Kode Z dan Kode Q operator BNPB dan BPBD Cukup Mengetahui saja.
Ø  Tatacara Melakukan Panggilan
Sebelum melakukan panggilan untuk berkomunikasi / mencari kontak perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut :
A.      Terlebih dahulu apakah frekuensi yang akan dipakai sedang dipergunakan oleh stasiun lain dan apakah emisi kita sesuai dengan band plan.
B.      Pastikan bahwa frekuensi yang akan dipakai tidak sedang dipergunakan dengan melakukan pertanyaan sekurang-kurangnya 3 kali.
C.      Panggilan Umum
§  Panggilan Umum berarti panggilan tersebut dapat dijawab oleh setiap stasiun radio amatir yang mendengarya.
Contoh :
o   CQ CQ CQ DE YB3ZBS YB3ZBS K
o   CQ CQ CQ disini YB3ZBS YB3ZBS Memanggil,ganti
o   CQ CQ CQ This is YB3ZBS Calling CQ ,Over
§  Sebagai tambahan sebelum mengucap K/Ganti/Over dapat dipakai beberapa variasi , Misalnya :
o   PSE K
o   Memanggil dan Mendengarkan,ganti
o   Calling and listening,over
o   Dan Lain-Lain.
D.      Panggilan Umum Terarah
§  Panggilan umum terarah berarti panggilan tersebut hanya diperuntukkan bagi suatu wilayah / daerah tertentu saja ,stasiun di luar wiyalah /daerah tidak diinginkan masuk.
Misalnya memanggil stasiun-stasiun di benua Eropa :
CQ CQ CQ EU DE YB3ZBS YB3ZBS K.
CQ Europe CQ Europe CQ Europe this is YB3ZBS YB3ZBS Calling Europe and stand-by,over.
§  Panggilan umum terarah ini dapat pula digunakan untuk memanggil stasiun-stasiun pada kegiatan khusus misalnya pada kegiatan JOTA,yaitu :
CQ CQ CQ JOTA DE YB3ZBS YB3ZBS K
CQ Jamboree CQ Jamboree CQ Jamboree This is YB3zBS YB3ZBS Calling CQ Jamboree and Stand-by,over
E.       Panggilan Khusus
§  Panggilan khusus berarti panggilan hanak untuk stasiun tertentu saja.
Contoh :
YC3ZSP disini YB3ZBS YB3ZBS KN
YC3ZSP disi YB3ZBS memanggil anda ganti
YC3ZSP this is YB3ZBS calling you over.
Ø  Tata Cara Masuk Ke Dalam Suatu Komunikasi
Sebelum masuk ke dalam suatu komunikasi atau menjawab suatu panggilan,perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
ü  Teliti dahulu sifat panggilan tersebut ( Umum , Terarah,/Khusus )
ü  Teliti dahulu komunikasi apa dan siapa-siapa yang tengah berkomunikasi.
ü  Tunggulah hingga komunikasi tersebut berakhir atau ada spasi diantara komunikasi tersebut.
Contoh :
Bila Spasi pendek-pendek cukup menyebutkan abjad terakhir atau dua abjad terakhir dari sufiks anda.
Misalnya : -Alpha atau Alpha Alpha.
Stasiun yang mendengar akan menjawab : “station with ending alpha please go ahead this is YB3ZBS”.
Dalam komunikasi dengan CW : QRZ AA ? DE YB3ZBS AR.
Setelah dipersilahkan masuk baru sebutkan nama panggilan lengkap,Misalnya
YB3ZBS DE YC3ZSP KN.
Ø  Cara Memberikan Laporan penerimaan / Reporting
Ada beberapa macam system pemberian laporan penerimaan /reporting system,tapi yang di pakai oleh para amatir radio hanya satu yaitu “R-S-T System”.masing-masing huruf tersebut mewakili suatu singkatan dan dibagi menjadi beberapa level untuk menunjukan satuan penerimaan.
R = Readibility / Pembacaan Adalah laporan penerimaan untuk pembacaan modulasi dari sebuah stasiun.jadi dasar laporan ini adalah apakah modulasi sebuah stasiun dapat terbaca dengan baik atau sebaliknya
S = Signal Strength / Kekuatan Sinyal Adalah Laporan Penerimaan untuk Kekuatan signal dari sebuah stasiun ,laporan kekuatan signal ini dapat dinilai denen melihat indicator / signal meter yang ada pada perangkat radio .
Tone / Nada Adalah Laporan mengenai kualitas dari signal-signal yang mempergunakan jenis pancaran CW atau dengan Kode Morse.
Ø  Kondisi Normal
BNPB melakukan pemanggilan rutin ke BPBD provinsi pada waktu yang telah ditentukan
ü  BPBD Provinsi melakukan pemanggilan rutin kepada BPBD kabupaten/Kota Dan Komunitas radio bencana yang ada di provinsi tersebut.
ü  BPBD kabupaten / Kota melakukan pemanggilan rutin kekomunitas radio bencana setempat.
Ø  Kondisi Darurat
Hampir seluruh komponen dapat berkomunikasi pada saat tanggap darurat.
ü  Untuk satuan Reaksi Cepat hanya berkomunikasi dengan BNPB dan Posko Lapangan
ü  Untuk Tim Reaksi Cepat provinsi hanya dapat berkomunikasi dengan BPBD provinsi dan Posko Lapangan.
ü  Koordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ,Polisi, dan Kementerian , Lembaga atau Dinas terkait disesuaikan disetiap tingkat provinsi /kabupaten/kota.

Standard Minimum Perangkat adalah criteria terendah yang harus dimiliki oleh suatu perangkat supaya dapat bekerja dengan baik pada jaringan komunikasi bencana.Setiap perangkat radio komunikasi yang digunakan pada jaringan radio komunikasi bencana harus memenuhi criteria standar minimum perangkat.