*Pendahuluan
Bencana Merupakan hal yang terjadi secara tidak
terduga,sehingga seringkali menyebabkan jatuhnya korban dalam jumlah yang tidak
sedikit.Untuk menolong para korban bencana tersebut kegiatan yang utama harus
dilakukan adalah EVAKUASI.kegiatan ini harus dilakukan secepat dan sesegera
mungkin agar korban bencana tersebut dapat segera tertolong dan menghindari
banyaknya korban yang meninggal dunia.
Kemampuan evakuasi ini mutlak diperlukan oleh para relawan
kebencanaan,sebab mereka nanti akan berada di garis depan saat kegiatan
evakuasi.selain itu, dalam kaitannya dengan kegiatan evakuasi,pertolongan pada
korban dalam bencana yang berhubungan
dengan air (water rescue juga sangat penting untuk diketahui oleh para
relawan sehingga pada kondisi apapun para relawan akan selalu siap dalam bekerja.
*Pengertian Evakuasi
Teknik Evakuasi adalah upaya pemindahan korban dari lokasi
kejadian yang berbahaya ke tempat yang memadai untuk diberi pertolongan atau
untuk ditindaklanjuti dengan kondisinya guna kelangsungan hidupnya
*Prinsip Dasar
Evakuasi
·
Dilakukan secara benar dan hati-hati.
·
Situasi memungkinkan , terorganisir baik dan
tidak terburu-buru namun cepat.
·
Semua gerakan dilakukan dengan tenang ,hati-hati
dan Tegas (Gentle).
·
Pilih tehnik yang tidak membahayakan baik bagi
penolong maupun korban.
*Aturan Umum Evakuasi
·
Perhatikan kondisi korban,apakah mengalami
cedera atau trauma yang butuh kehati-hatian dalam pengevakuasian.
·
Bilamungkin,terangkan kepada korban apa yang
akan dilakukan ,agar dapat bekerja sama.
·
Jika beberapa orang melakukan evakuasi , 1 orang
memberikan komando.
·
Angkat dan bawa korban dengan benar agar tidak
mengalami cedera otot/sendi.
·
Jangan abaikan keselamatan penolong sendiri.
*Pertimbangan dalam
evakuasi
Evakuasi dilakukan apabila ada bahaya api,lalu lintas,asap
beracun atau hal lain yang dapat membahayakan korban maupun penolong.
*Syarat yang harus
dipertimbangkan dalam evakusi :
·
Diri
Sendiri
a. PPE
misal. Helm,kacamata,sarung tangan dan sepatu ;
b. Peralatan
yang memadai sesuai kondisi
c. Mengakui
kekurangan yang ada pada dirinya.
·
Orang di
Sekitar Korban
·
Korban
*Macam-macam tandu
darurat yang dapat digunakan saat evakuasi
·
Menggunakan
Selimut
Bentangkan selimut di tanah , taruh dua
batang kayu / bambu dengan jarak 1/3 lebar selimut , lipat selimut menutupi
kedua batang kayu/bamboo tersebut .Berat korban akan menahan lipatan pada
tempatnya.
·
Menggunakan
tali (Clove hitch stretcher)
Langkah
1: bentuk 8-10 loop untuk membentuk alas tandu,panjang loop disesuaikan
dengan tiggi korban,lebar kurang lebih 25-30 cm.
Langkah
2: Ambil bagian tali yang panjang ,ikat satu sisi dengan simpul
clove,menyisakan kurang lebih 10 cm untuk tempat memasukkan bamboo
Langkah
3: Lakukan hal yang sama pada sisi yang lain hingga sisa tali perpakai
semua
Langkah
4: Masukkan 2 batang bamboo ke simpul kanan dan kiri
·
Menggunakan
Baju
Gunakan dua buah baju yang berbahan kuat dan
2 bilah kayu/bamboo yang diselipkan ke dalam baju sebagai penyangga.
*Macam-macam simpul
dan tali temali (Rope and Knotting) yang dapat digunakan saat pengevakuasian
·
Tali
serat alami
Tali yang terbuat dari bahan-bahan alami
(serat daun alami,serat kulit kelapa,atau serat rerumputan) namun kekuatan
bebannya rendah Tidak baik untuk kegiatan ascender/descender.
·
Tali
Sintesis
Tali yang terbuat dari bahan sintesis,lebih
kuat dan ringan ,tali yang paling sering digunakan. Yakni :
Polypropylene
yaitu tali yang terbuat dari bahan ini tidak menjadi lemah dalam keadaan
basah.oleh karna itu sering dipergunakan dalam olah raga air ,namun tali ini
tidak tahan terhadap sinar matahari yang berlebihan.
Polyester
Keunggulan tali ini tahan terhadap gesekan ,punyak kelenturan yang baik dan
renggannya kecil.
·
Nylon
Tali ini pada umumnya 17% lebih ringan dari
pada polyster,tali ini terbuat dari bahan elastis sehingga tidak dapat
digunakan untuk menarik sesuatu yang berat.dan tidak dapat terkena air karna
dapat menyerap air sehingga tali menjadi sangat berat.
·
Hauzerlaid
Tali sintesis yang dijalan seperti serat
alam dengan mesin,sering dipakai terutama untuk berlatih turun tebing.
·
Karmantle
Tali yang mempunyai 2 bagian yakni :
Kern (Tali) yang terdiri dari serat putih
Mantle(Luar) yang merupakan anyaman untuk
melindungi tali.
·
Simpul
(Knotting)
Simpul adalah ikatan pada tali/tambang atau
media lain yang sengaja dibuat untuk keperluan tertentu.antara lain jenis
simpul sebagai berikut :
a.
Simpul
Delapan (Figure Eight Knot) digunakan pada ujung tali dan untuk
menghubungkan tali dengan sabuk pengaman ,bentuknya menyerupai angka delapan.
b.
Simpul
Delapan Ganda (double Figure Eight Knot) Bentuk sama dengan simpul delapan
tapi menggunakan dua tali.
c.
Simpul
Italia (Italian Knot) untuk menambat pengaman dan dipakai untuk
rappling,belaying.
d.
Simpul
Kambing (Bowline Knot) Untuk mengikat tali pada sabuk Pengaman
e.
Simpul
Kacamata untuk Menambah Tali pada bilayer yang dipakai pada tengah tali.
f.
Simpul
Nelayan Ganda (Double Fisherman Knot) Untuk menyambung dua tali yang tidak
sama besar tetapi sejenis dan licin.
g.
Simpul
sambung pita (tipe Knot) untuk menyambung pita atau webbing.
h.
Simpul
Jerat (Prussik) untuk mengunci pada tengah tali utama dan untuk manambah
ketinggaian.
i.
Simpul Pengunci
(Over hand) untuk pengunci pada tengah tali utama dan ujung tali yang
terpasang.
j.
Simpul
Mati untuk menyambung tali yang sama besar.
k.
Simpul
Pangkal untuk mengikat tali pada tiang.
*Tehnik Pertolongan
di air
1. Pertolongan di air (Water Recue)
Selain di daratan ,bencana juga seringkali
terjadi di perairan.apabila itu terjadi relawan harus memiliki pengetahuan
tentang pertolongan di air .pengetahuan tentang pertolongan darurat di air
dapat menentukan hidup dan mati.Water Rescue Merupakan tehnik pertolongan korban/evakuasi
yang dilakukan di air.
Sebelum melakukan pertolongan di air ,maka
relawan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Perhitungan / Pertimbangan
Kemampuan Penolong untuk memilih dan menentukan kemampuan yang dimiliki
,serta metode yang harus dilakukan .Penolong harus bisa memilih metode
pertolongan yang paling cepat dengan resiko kecil.
b. Pengetahuan Mengenai bahaya-bahaya
ketika berada di air,contoh : Panik, letih , kram, arus air, ombak dan biota
air.
c. Keahlian
Seorang Relawan Harus Mempunyai Keahlian di setiap aspek pertolongan di
air.
d. Kesiapan Fisik dan Mental
Seorang relawan harus dalam kondisi fit sebelum melakukan pertolongan ,
kesiapan mental juga dibutuhkan karena berhubungan dengan jiwa yang terancam.
e. Perlengkapan Water Rescue
1. Perahu Water Rescue harus tahan
benturan dan abrasi.
2. Pompa Berfungsi memasukan udara ke
dalam perahu
3. Repair Kit Terdiri dari lem , benang ,
nylon,jarum jahit dan bahan penambal.
4. Tali Penyelamat (rescue rope) Berfungsi
untuk penyelamatan ,juga berguna untuk lining saat scouting.Tali yang digunakan
terbuat dari bahan nylon berwarna mencolok agar dapat dilihat oleh korban.
5. Kantung Kedap Air (Dry Bag) Berfungsi
untuk menyimpan obat-obatan ,makanan dan benda lainnya agar tidak basah.
6. Carabiner berfungsi menghubungkan satu
alat dengan lainnya ,misalnya throw bag dengan D-ring ( cincin yang ada di
samping perahu)
7. Dayung Berfungsi untuk
maneuver,mengarahkan,menambah dan mengurangi kecepatan perahu.
8. Helm Berfungsi Melindungi kepala dari
benturan.
9. Jaket Pelampung Berfungsi untuk
mengapungkan tubuh dan melindungi bagian tubuh dari benturan.
10. P3K Obat-obatan dan peralatan perawatan
harus disesuaikan dengan kondisi medan,cuaca dan waktu tempuh menuju korban.
11. Peluit Untuk membantu memberikan kode
bahaya tertentu bagi team rescue itu sendiri
12. Rescue Sled Inflatable Litter Digunakan
untuk mengevakuasi korban
13. Flotation Colar Alat tambhan evakuasi
dengan ditambah basket stretcher agar dapat mengapung
14. Ring Bouy Alat Penyelamatan korban
tenggelam.digunakan dengan cara melempar ke korban agar di pegang.
15. Peralatan Selam dapat di sesuai kan
dengan kondisi medan / lokasi evakuasi
16. Sea View underwater viewer Alat untuk
melihat keadaan di bawah air.
*Tehnik Water Recue
Metode mengenali /
Menganalisi Korban
1. Mengenali Korban
a. Korban Panik/Tidak Bisa Berenang
Keadaan Korban:
§
Gerakan Tidak teratur,vertical dengan permukaan
air
§
Pandangan Tidak tertuju ke daratan
§
Konsentrasi tertuju pada pernapasan
§
Ekspresi wajah Panik , mata terbuka lebar
§
Tidak mengikuti perintah/tidak kooperatif
Penyelamatan:
§
Kemungkinan membahayakan penolong
§
Penolong harus berpengalaman
§
Tetap beri semangat tanpa melakukan kontak
b. Korban kelelahan (perenang kelelahan)
Keadaan Korban:
§
Posisi membentuk sudut dengan permukaan air
§
Pandangan ke daratan
§
Kepala timbul tenggelam
§
Gerakan tangan dan tungkai masih bisa berenang
§
Ekspresi wajah cemas
§
Masih Kooperatif
Penyelamatan:
§
Dampingi tanpa melakukan kontak
§
Tetap beri semangat
c. Korban Terluka
Keadaan Korban:
§
Posisi memegangi bagian yang cidera
§
Ekspresi wajah panic,cemas,mengeluh sakit
Penyelamatan:
§
Bawa ke tepi sambil perhatikan cedera korban
§
Beri penanganan
d. Korban Pasif
Keadaan Korban:
§
Posisi tengkurap,bisa dipermukaan / dasar air
§
Tidak Kooperatif
§
Masih aktif jika menerima rangsangan
Penyelamatan:
§
Beri rangsangan suara atau sentuhan
§
Bawa korban ke tepi
*Utamakan Prioritas
Prinsip-prinsip dasar
yang harus diketahui penolong:
Ø
Keselamatan penolong adalah yang utama
Ø
Hindari kontak dengan korban,gunakan alat bantu
untuk menambah jangkauan ,jaga jarak dengan korban
Ø
Kontak dengan korban adalah pilihan terakhir
Ø
Penolong wajib menggunakan pelampung
Ø
Mendekati korban
Ø
Evakuasi
Ø
Melepaskan diri
Ø
bloking